Senin, 26 November 2012

proses pengolahan kelapa sawit

  

         Pabrik kelapa sawit adalah tempat pengolahan buah sawit dari tandan buah segar (TBS) menjadi CPO (Crud Palm Oil) dan kernel yang kemudian diolah menjadi PKO (Palm Kernel Oil). Buah sawit seteah di panen, harus sesegeramungkin diolah agar kandungan asam lemak bebas (ALB) pada buah tersebut tidak meningkat. Pada prosesnya TBS yang telah di panen dikumpulkan di tempat penampungan hasil (TPH) lalu dimasukan ke truk dan truk mengantar ke pabrik kelapa sawit untuk diolah. Sebelum masuk ke pabrik, truk harus mengantri dahulu untuk melaporkan kepada satpam pabrik. Setelah pelaporan selesai, truk diizinkan masuk untuk ditimbang agar mengetahui berat TBS yang dibawanya. Proses penimbangan ada 2 jenis, yaitu penimbangan barang masuk dan penimbangan barang keluar. Adapun prosedur penimbangannya adalah menimbang berat truk masuk yang berisi TBS (bruto) yang akan dikurangi berat truk kosong keluar (tarra) maka akan diperoleh berat TBS (netto). Dengan kata lain (bruto – tara = netto).
         Setelah dilakukan penimbangan truk masuk (bruto), lalu TBS ditumpahkan di erea loading ramp yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam lori buah (fruit cages) dan sebelum diproses. Setelah truk selsai di bongkar, lalu truk di timbang kembali (tarra) dan diperoleh lah berat bersih TBS (netto) pada saat penimbangan, dilakuakan penyerahan beberapa surat oleh krani timbang kepada supir truk untuk disampaikan kepada kebun yang bersangkutan yang telah mengirimkan buahnya ke pabrik. Setelah itu truk diperbolehkan meninggalkan pabrik dengan membawa serta surat dari krani timbangan tersebut. 
Di loading ramp terjadi proses grading dan sortasi yaitu pensortiran TBS sesuai dengan kriteria masing-masing (yang sudah ditentukan) yang bertujuan untuk :
* mengetahui kualitas TBS yang masuk ke PKS setiap hari
*  Sebagai Informasi balik ke setiap afdeling
* Untuk perbandingan kualitas TBS terhadap rendemen CPO/kualitas CPO
Hasil dari grading dicatat untuk laporan dan flash back ke lapangan agar buah yang di panen memenuhi kriteria yang sesuai standar panen. Pada loading ramp terdapat beberapa komponen, antara lain : pintu hidroulik, lori (cages), rail traek, transfer carrige, cap stan, sling atau tali, motoran, bollard dan cantilefer bridge.
Lori adalah tempat/wadah untuk merebus TBS di sterilizer. Lori mempunyai kapasitas tertentu sesuai disain pabrik. Pada lori terdapat 4 buah roda yang terbuat dari besi yang dilengkapi dengan bearing dan bushing yang terbuat dari tembaga. Pada lori terdapat lubang di bagian samping dan bawahnya, yang bertujuan agar steam yang di berikan pada stasiun sterilizer dapat masuk ke dalam lori dan agar air kondensat dapat keluar atau tidak menggenang di lori.
Setelah grading selesai, lalu TBS didorong menggunakan alat berat untuk di pindahkan ke loading ramp yang mempunyai sudut kemiringan ± 20-30ยบ (sesuai disain pabrik) dan dipasang plat form atau besi “T” yang berjarak 10mm guna menyaring sampah/kotoran yang terikut saat mengangkut TBS.kapasitas loading ramp tergantung disain pabrik tersendir. 
 TBS yang ada di loading ramp, lalu di tumpahkan ke lori melalui pintu-pintu yang digerakan secara hidroulik. Setelah selesai, lalu lori dikaitkan mengunakan sling atau tali dan ditarik menggunakan motoran untuk masuk ke sterilizer. Jika treknya lori belum pas ke sterilizer, maka digunakan transfer carriage untuk mengepaskan treknya ke sterilizer. Sedangkan rail didepan sterilizer adalah cantilever berage yang berguna sebai penghubung untuk masuk ke sterilizer.
 Proses pengolahan kelapa sawit diawali pada stasiun sterilizer,  untuk dilakukan perebusan terhadap TBS yang akan diolah dengan menggunakan uap jenuh (Saturated steam). Lama waktu perebusan ± 90-100 menit. Setelah perebusan selesai, lalu lori ditarik keluar dan langsung di lanjutkan di stasiun pemipilan. Tujuan dari pemipilan ini adalah untuk merontokkan berondolan dari janjangan. Janjangang yang telah terlepas dari berondolan lalu dibawa keluar pabrik untuk dicacah dan dikomposkan di kebun. Namun, dapat juga langsung diaplikasikan di kebun tanpa dicacah.
Buah sawit yang telah membrondol selanjutnya dibawa ke stasiun pengempaan atau stasiun press. Di sini buah rebus diremas dalam bejana peremas (digester) untuk melepaskan daging buah dari dari biji, dan juga untuk melumatkannya sehingga sel-sel minyak pecah, supaya minyaknya dapat diperas keluar. Buah yang telah dilumatkan tadinya, selanjutnya akan dilakukan pengepressan atau pemerasan buah sawit dengan menggunakan kempa ulir atau screw pres. Pada stasiun ini nantinya akan terjadi pemisahan antara bagian padat dengan bagian cair.
Bagian cair yang berupa minyak sawit nantinya akan keluar melalui saringan getar atau silinder press yang bertujuan untuk mengalirkan minyak sawit yang dipompa menuju stasiun klarifikasi dan akan masuk ke dalam tangki pengendapan berkelanjutan (Continiuos Settling Tank). Yang mana pada stasiun ini nantinya minyak sawit akan dipisahkan dari kotoran dan air.
Kotoran dan air nantinya juga akan masih diolah kembali untuk mendapatkan minyak yang masih terkandung di dalam kotoran dan air tersebut dengan sebanyak mungkin. Minyak yang telah diperolah tadi akan dimurnikan menggunakan alat sentrifusi pembersih minyak dan alat pengeringan minyak berupa vakum minyak. 
Bagian padat yang didapat dari proses pengempaan tadinya akan dibawa menuju stasiun pengolahan biji (Kernel Station). Awalnya ampas yang merupakan bagian padat tersebut akan dicacah oleh alat pencacah ampas untuk selanjutnya dibawa menuju kolom penghisap, disini nantinya serabut yang terhisap akan dihembusakan menuju Boiler untuk menjadi bahan bakar untuk proses pembakaran diboiler.
        Sedangkan biji (Nut) akan dipoles atau dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemecahan nantinya. Dari hasil pemecahan biji akan diperoleh inti dan cangkang, yang mana nantinya anatara inti dan cangkang harus dilakukan proses pemisahan. Pemisahan ini nantinya dapat dilakukan secara kering melalui alat berupa kolom pemisah vertical secara penghembusan oleh angin. Pemisahan secara basah dapat dilakukan dengan menggunakan lumpur yang dicampur oleh air yang bertujuan untuk pemisahan dengan perbandingan berat jenis dari bahan, nantinya cangkang akan tenggelam ke bawah, sedangkan inti akan mengapung pada bagian. Cangkang yang nantinya akan dikeringkan terlebih dahulu sebelum nantinya dibawa ke boiler untuk dijadikan bahan bakar boiler. Inti yang diperoleh selanjutnya dibawa keluar pabrik untuk dikumpulkan ke dalam kernel bin sebelum dijual nantinya.
        Pengolahan pada pabrik kelapa sawit juga di dukung oleh instalasi pada stasiun pendukung, diantaranya adalah stasiun boiler, power plant sebagai stsiun instalasi yang menghasilkan uap (steam). Selain itu water treatment plant berfungsi untuk penghasil air boiler dan domestic untuk keperluan PKS. Serta stasiun pengolahan limbah yang berfungsi untuk pengolahan limbah hasil proses. Dan laboratorium untuk menganalisa semua hasil proses dan material yang akan digunakan untuk keperluan pabrik.